4. Wireless
Networking (Cara Kerja, Gambar, dan Deskripsi)
Untuk menghubungkan
sebuah computer yang satu dengan yang lain, maka diperlukan adanya Jaringan
Wireless. Menurut sebuah buku yang bersangkutan, supaya komputer-komputer
yang berada dalam wilayah Jaringan Wireless bisa sukses dalam mengirim
dan menerima data, dari dan ke sesamanya, maka ada tiga komponen dibutuhkan,
yaitu:
- Sinyal Radio (Radio Signal).
- Format Data (Data Format).
- Struktur Jaringan atau Network (Network Structure).
Masing-masing dari
ketiga komponen ini berdiri sendiri-sendiri dalam cara kerja dan fungsinya.
Kita mengenal adanya 7 Model Lapisan OSI (Open System Connection),
yaitu:
- Physical Layer (Lapisan Fisik)
- Data-Link Layer (Lapisan Keterkaitan Data)
- Network Layer (Lapisan Jaringan)
- Transport Layer (Lapisan Transport)
- Session Layer (Lapisan Sesi)
- Presentation Layer (Lapisan Presentasi)
- Application Layer (Lapisan Aplikasi)
Masing-masing dari
ketiga komponen yang telah disebutkan di atas berada dalam lapisan yang
berbeda-beda. Mereka bekerja dan mengontrol lapisan yang berbeda. Sebagai
contoh:
Sinyal Radio (komponen
pertama), bekerja pada physical layer, atau lapisan fisik. Lalu Format Data
atau Data Format mengendalikan beberapa lapisan diatasnya. Dan struktur
jaringan berfungsi sebagai alat untuk mengirim dan menerima sinyal radio.
Lebih jelasnya, cara
kerja wireless LAN dapat diumpakan seperti cara kerja modem dalam
mengirim dan menerima data, ke dan dari internet. Saat akan mengirim data,
peralatan-peralatan Wireless tadi akan berfungsi sebagai alat yang
mengubah data digital menjadi sinyal radio. Lalu saat menerima,
peralatan tadi berfungsi sebagai alat yang mengubah sinyal radio menjadi data
digital yang bisa dimengerti dan diproses oleh komputer.
Prinsip dasar yang
digunakan pada teknologi wireless ini sebenarnya diambil dari persamaan yang
dibuat oleh James Clerk Maxwell di tahun 1964.
Dalam persamaan itu,
dengan gamblang dan jelas Maxwell berhasil menunjukkan fakta bahwa, setiap
perubahan yang terjadi dalam medan magnet itu akan menciptakan medan-medan
listrik. Dan sebaliknya, setiap perubahan yang terjadi dalam medan-medan
listrik itu akan menciptaken medan-medan magnet.
Lebih lanjut Maxwell
menjelaskan, saat arus listrik (AC atau alternating current) bergerak melalui
kabel atau sarana fisik (konduktor) lainnya, maka, beberapa bagian dari
energinya akan terlepas ke ruang bebas di sekitarnya, lalu membentuk medan
magnet atau alternating magnetic field.
Kemudian, medan magnet
yang tercipta dari energy yang terlepas itu akan menciptakan medan listrik di
ruang bebas, yang kemudian akan menciptakan medan magnet lagi, lalu medan
listrik lagi, medan magnet lagi, dan seterusnya, hingga arus listrik yang asli
atau yang pertama terhenti (terputus, red).
Bentuk energy yang
tercipta dari perubahan-perubahan ini, disebut dengan radiasi elektromagnetik
(electromagnetic radiation), atau biasa kita kenal sebagai gelombang radio. Itu
artinya, radio dapat di definisikan sebagai radiasi dari energi elektromagnetik
yang terlepas ke udara (ruang bebas).
Alat yang menghasilkan
gelombang radio itu biasa dinamakan TRANSMITTER. Lalu alat yang digunakan untuk
mendeteksi dan menangkap gelombang radio yang ada udara itu, biasa dinamakan
RECEIVER.
Agar kedua alat ini
(transmitter dan receiver) lebih fokus saat mengirim, membuat pola gelombang,
mengarahkan, meningkatkan, dan menangkap sinyal radio, ke dan dari udara, maka
dibantulah dengan alat lain, yaitu ANTENA.
Berkat persamaan dari
Maxwell, transmitter, receiver, serta antena, yang kemudian disatukan dalam
semua peralatan wireless LAN itulah, maka komputer bisa berkomunikasi, mengirim
dan menerima data melalui gelombang radio, atau biasa disebut dengan wireless
netwok.
Begitu banyak stasiun
Radio dengan frequency yang berbeda-beda agar tidak saling bertabrakan,
gelombang radio yang akan dikirimkan ke udara itu bisa diatur frequencynya.
Yaitu dengan cara mengatur atau memodifikasi arus listrik yang berada pada
peralatan pengirim dan penerima tadi (transmitter, receiver).
Dan jarak yang menjadi
pemisah antar frequency dinamakan SPECTRUM. Lalu, bagian terkecil dari spectrum
disebut dengan BAND. Dan untuk mengukur jumlah perulangan dari satu gelombang
ke gelombang yang terjadi dalam hitungan detik, digunakanlah satuan HERTZ (Hz).
Hertz, diambil dari
nama orang yang pertama kali melakukan percobaan mengirim dan menangkap gelombang
radio, yaitu HEINRICH HERTZ. Satu hertz dihitung sebagai jarak antara satu
gelombang ke gelombang berikutnya. Dan sinyal radio itu umumnya berada pada
frequency ribuan, jutaan, atau milyaran hertz (KHz, MHz, GHz). Dengan mengatur
frequency itulah maka sinyal radio bisa tidak saling bertabrakan.
sumber : http://bluewarrior.wordpress.com/2009/11/30/cara-kerja-jaringan-wireless/